Hanya Terpesona Saja
Tidak kusangka dan tidak kuduga, semuanya terjadi begitu saja. Tak tau apa rencana di balik ini semua. Tapi yang jelas ini sangat menyenangkan dan aku merasakan ada kebahagiaan. Aku menikmati setiap detik berada disampingnya. Jantungku berdegup kencang tak beraturan. Tak bisa dibayangkan, akhirnya aku menyentuh tangannya dan menggandeng tangannya. Lebih tepatnya kita diharuskan bergandengan dengan kedua tangan kita masing-masing. Peraturan permainan dilarang melepaskan kedua tangan kita, apapun yang terjadi. Dalam sebuah permainan, yang aku sendiripun tak tau apa maksud dari diadakannya permainan ini. Tapi ya sudahlah, hanya permainan. Tidak ada yang serius yang diharapkan dari sebuah permainan. Meskipun itu mungkin, tapi perlu waktu lama dan perenungan yang luar biasa. Berkali-kali dipertemukan, berkali-kali aku mengaguminya. Diamnya, wajahnya, matanya, senyumnya dan semuanya. Itu bukan perasaan, hanya ingin menemukan sosok yang sangat cool ini dalam setiap pertemuan. Selalu mencari-cari dimana dia berada. Di pojok, di tengah, di depan, tak ada dan terus mencari. Aku selalu beruntung karena selalu menemukannya. Meskipun bukan untuk bertegur sapa ataupun berbicara apalagi bersamanya. Tapi kali ini terjadi mukzijat (sedikit berlebihan mungkin) yang menurutku sangat menyenangkan, walau aku tak berdoa ingin bertemu dengannya apalagi bergandengan tangan. Matanya benar-benar menyejukkanku, teduh. Mata ini terlalu mempesonakanku. Wajahnya yang putih dipadu dengan diamnya itu. Senyumnya yang malu2, makin gemez deh. Kombinasi yang pas dan sempurna, di mataku. Siapakah wanita yang beruntung yang akan mendapatkan cintanya. Romantis, penuh dengan kehangatan, teduh dalam pelukannya, merasa terlindungi dan tentram, sepertinya. Hanya bayangan indah yang terlintas, wajarlah karena sosok ini semakin memikat hatiku. Bukan untuk menyukainya, karena aku tau itu terlalu sulit untuk dijangkau. Cukup dengan melihatnya, menatap matanya, memandangi senyumnya… Oh Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar